Show simple item record

dc.contributor.authorAlawiyah, Shela
dc.date.accessioned2023-07-06T04:22:39Z
dc.date.available2023-07-06T04:22:39Z
dc.date.issued2023-07-06
dc.identifier.urihttp://repository.ekuitas.ac.id/handle/123456789/1945
dc.descriptionSalah satu faktor yang menyebabkan kecacatan produk yaitu proses produksi yang mengalami kendala, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kualitas pada produk. PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk merupakan salah satu pelaku usaha yang menjalankan proses produksi untuk menghasilkan produk sepatu. Analis yang dilakukan untuk mengetahui proses produksi sepatu pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dan selanjutnya mencari cara untuk menurunkan jumlah kecacatan produk dengan menggunakan metode failure mode and effect analysis (FMEA). Dengan menggunakan metode failure mode and effect analysis (FMEA) maka mendapatkan hasil dari severity, occurrence, dan detection bahwa jumlah RPN yang tertinggi yaitu 90 berada pada proses produksi jahitan yang tidak sesuai dengan garis pola, pegawai disarankan untuk lebih teliti dalam melakukan penjahitan. Hasil penelitian ini menunjukan perbandingan sebelum memakai metode failure mode and effect analysis (FMEA), perusahaan kurang memperhatikan bagian proses produksi yang banyak mengalami kendala, dan setelah memakai FMEA perusahaan dapat mengetahui dan memfokuskan perbaikan pada proses produksi penjahitan muka sepatu.en_US
dc.description.abstractShela Alawiyah - NPM : A10169517 ; Pembimbing : Dr. Moch. Adib Sultan, ST, MT. Salah satu faktor yang menyebabkan kecacatan produk yaitu proses produksi yang mengalami kendala, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kualitas pada produk. PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk merupakan salah satu pelaku usaha yang menjalankan proses produksi untuk menghasilkan produk sepatu. Analis yang dilakukan untuk mengetahui proses produksi sepatu pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dan selanjutnya mencari cara untuk menurunkan jumlah kecacatan produk dengan menggunakan metode failure mode and effect analysis (FMEA). Dengan menggunakan metode failure mode and effect analysis (FMEA) maka mendapatkan hasil dari severity, occurrence, dan detection bahwa jumlah RPN yang tertinggi yaitu 90 berada pada proses produksi jahitan yang tidak sesuai dengan garis pola, pegawai disarankan untuk lebih teliti dalam melakukan penjahitan. Hasil penelitian ini menunjukan perbandingan sebelum memakai metode failure mode and effect analysis (FMEA), perusahaan kurang memperhatikan bagian proses produksi yang banyak mengalami kendala, dan setelah memakai FMEA perusahaan dapat mengetahui dan memfokuskan perbaikan pada proses produksi penjahitan muka sepatu.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherSTIE Ekuitasen_US
dc.relation.ispartofseriesSM;02709
dc.subjectProses Produksien_US
dc.subjectfailure mode and effect analysis (FMEA)en_US
dc.subjectKecacatanen_US
dc.titleAnalisis Proses Produksi Sepatu Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Untuk Menurunkan Tingkat Kecacatan Pada Pt. Primarindo Asia Infrastructure, Tbken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI61201#Manajemen S1
dc.identifier.nimNIMA10169517


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record