Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Teknologi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022
Abstract
Firda Eka Riyanti - NPM : A10200036 ; Pembimbing : Mirza Hedismarlina Yuneline, ST., MBA., QWP., CRA., CSF. Sektor teknologi terbilang sektor baru yang banyak menarik perhatian para investor untuk menanamkan dananya. Oleh sebab itu, pada sektor teknologi terdapat peluang prospek saham yang cerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh makroekonomi terhadap harga saham pada Perusahaan Sektor Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif melalui pendekatan kuantitatif. Teknik penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling. Penelitian menyatakan bahwa perkembangan nilai tukar cenderung mengalami kenaikan, depresiasi terendah terjadi pada tahun 2022 yaitu Rp 14.777 dikarenakan masih terdampak virus covid 19 dan perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina serta dipicu oleh pelaku pasar keuangan global yang menenmpatkan dana nya dalam bentuk USD. Sedangkan perkembangan suku bunga dan inflasi cenderung mengalami penurunan. Suku bunga terendah sebesar 3,5% terjadi pada tahun 2021 dikakukan untuk mengatasi covid 19 serta untuk memulihkan kembali perekonomian Indonesia. Dan tingkat inflasi terendah tejadi pada tahun 2021 yakni sebesar 1,68% karena terdapat pandemi covid 19, tersedianya pasokan, serta sinergi kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga tingkat kestabilan harga. Hasil uji statististik menyatakan nilai tukar, suku bunga, dan inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Sektor Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022