Show simple item record

dc.contributor.authorOktavia, Listia
dc.date.accessioned2024-08-30T04:56:20Z
dc.date.available2024-08-30T04:56:20Z
dc.date.issued2024-08-30
dc.identifier.urihttp://repository.ekuitas.ac.id/handle/123456789/2249
dc.descriptionSalah satu tujuan adanya tata kelola perusahaan yaitu mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan. Namun dewasa ini, perkembangan ekonomi semakin pesat dan juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin maju kecurangan semakin marak terjadi. Salah satu kecurangan yang kasusnya selalu ditemukan setiap tahun yaitu kecurangan laporan keuangan. Menurut survei ACFE Indonesia, kasus kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud) merupakan kasus yang paling sedikit namun kerugian yang dihasilkannya besar. Sektor yang banyak mengalami kecurangan laporan keuangan yaitu konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menelaah dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh tata kelola perusahaan terhadap potensi kecurangan laporan keuangan yang diproaksikan dengan masa jabatan komisaris independen dan kompetensi komite audit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan verifikatif dengan sampel penelitian sebanyak 42 perusahaan infrastruktur sub sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode tahun 2020-2022. Berdasarkan hasil pengujian parsial maupun simultan ditemukan adanya pengaruh signifikan antara tata kelola perusahaan yang diproaksikan dengan masa jabatan komisaris independen dan kompetensi komite audit terhadap potensi kecurangan laporan keuangan.en_US
dc.description.abstractListia Oktavia - NPM : C10200087 ; Pembimbing : Lilis Saidah Nafisah, S.E., M.M., M.Ak., PIA. Salah satu tujuan adanya tata kelola perusahaan yaitu mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan. Namun dewasa ini, perkembangan ekonomi semakin pesat dan juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin maju kecurangan semakin marak terjadi. Salah satu kecurangan yang kasusnya selalu ditemukan setiap tahun yaitu kecurangan laporan keuangan. Menurut survei ACFE Indonesia, kasus kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud) merupakan kasus yang paling sedikit namun kerugian yang dihasilkannya besar. Sektor yang banyak mengalami kecurangan laporan keuangan yaitu konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menelaah dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh tata kelola perusahaan terhadap potensi kecurangan laporan keuangan yang diproaksikan dengan masa jabatan komisaris independen dan kompetensi komite audit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan verifikatif dengan sampel penelitian sebanyak 42 perusahaan infrastruktur sub sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode tahun 2020-2022. Berdasarkan hasil pengujian parsial maupun simultan ditemukan adanya pengaruh signifikan antara tata kelola perusahaan yang diproaksikan dengan masa jabatan komisaris independen dan kompetensi komite audit terhadap potensi kecurangan laporan keuangan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherSTIE Ekuitasen_US
dc.relation.ispartofseriesSA;01922
dc.subjectMasa Jabatan Komisaris Independenen_US
dc.subjectKompetensi Komite Auditen_US
dc.subjectKecurangan Laporan Keuanganen_US
dc.titlePengaruh Masa Jabatan Komisaris Independen Dan Kompetensi Komite Audit Terhadap Potensi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Infrastruktur Sub Sektor Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di BEI Periode 2020-2022)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0426056904
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI62201#Akuntansi S1
dc.identifier.nimNPMC10200087


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record