Penerapan Balanced Scorecard Menggunakan Analytical Hierarchy Process PT. Bonli Cipta Sejahtera
Abstract
PT. Bonli Cipta Sejahtera (BCS) dibentuk pada bulan Februari 2012, yaitu penggabungan 3 perusahaan yang bergerak di bidang produsen kue kering. Permasalahan pada perusahaan ini adalah pengukuran kinerja dengan metode tradisional atau pengukuran kinerja metode evaluasi yang hanya menitikberatkan pada sektor keuangan dan jumlah persediaan dengan melihat penjualan yang didapatkan perusahaan, dalam hal ini perusahaan melihat Cost Of Good Sold.
Teknik pengumpulan datanya adalah kepustakaan dan studi lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebuah penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan metode balanced scorecard dan mengintegrasikannya dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) diperoleh 21 atribut indikator keberhasilan.
Hasilnya adalah keempat prespektif balanced scorecard yang memiliki bobot tertinggi customer benefit yaitu dengan bobot 26,34 %, tertinggi kedua pembelajaran dan inovasi perusahaan dengan bobot 25,38 %, diikuti Proses Bisnis internal sebesar 24,89 % dan financial benefit sebesar 23,40 %. Kemudian nilai prespektif dari setiap prespektif yaitu financial benefit sebesar 3,553 berkriteria cukup, customer benefit sebesar 4,000 berkriteria cukup, proses internal perusahaan dari hasil perhitungan sebesar 3,780 berkriteria cukup dan terakhir adalah pembelajaran & inovasi perusahaan sebesar 3,854 berkriteria cukup, pengolahan data yang diperoleh selanjutnya diperoleh nilai kriteria perusahaan sebesar 3,804 sehingga kesimpulannya nilai kinerja yang diterapkan pada PT. Bonli Cipta Sejahtera mendapat kriteria cukup. FULLTEXT https://ponselharian.com/BkPi96