dc.description.abstract | Proses Produksi yang dilakukan oleh perusahaan mengalami hambatan dikarenakan oleh munculnya downtime mesin yang diakibatkan oleh pemeliharaan yang tidak efektif dan terjadwal. Untuk meminimalisasi terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh downtime mesin maka dibutuhkan suatu metode untuk mengefisiensikan perawatan.
Komponen kritis dipilih melalui diagram Pareto prinsip 80/20 berdasarkan tingginya tingkat waltu downtime. Komponen kritis terpilih dianalisis menggunakan analisis FMEA dan RCM II Decision Worksheet untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan serta efek yang ditimbulkan dari kegagalan tersebut. Interval waktu penggantian komponen didapat dari perhitungan distribusi Weibull menggunakan software Minitab 17.
Dari hasil analisa diperoleh 5 komponen kritis yang memiliki kegagalan potensial diantaranya Proximity Censor, Vibrator, Power Supply, Motor Penggerak, Hydrolic dengan interval perawatan berada antara 731,64-1985,75 jam dan perbandingan biaya CF dan CM sebesar Rp 20.610,430,28. FULLTEXT https://ponselharian.com/GdgylDlTt | en_US |